Rabu, 16 Desember 2015

Sugeng Ambalwarsa bu

Aku tak akan pernah bisa sekuat ini tanpa kau mengajarkan aku untuk tetap bertahan, bahkan saat aku masih  berbentuk daging mentah. Kau selalu memujakan doa-doa agar aku kuat. Agar aku tetap bisa melalui masa-masa dalam rahimmu. Setiap detik, menit, berganti kau selalu hati-hati menjaga aku agar bisa lahir ke bumi tanpa satu hal pun yang kurang. Kau jaga hatimu, kau jaga tangismu, kau jaga aku agar semuanya baik-baik saja. Kau selalu membisikan kata-kata sayangmu kepadaku. Bahasa yang mungkin hanya kita yang mengerti waktu itu. Kasih sayang yang tak pernah henti kau nyanyikan sepanjang aku masih menyatu di tubuhmu.

Kau bahkan tak peduli saat tubuhmu terlihat buncit dan gendut. Bagimu, kesehatanku dalam perutmu adalah hal yang tak bisa kau urutkan dengan apa pun. Aku adalah hal yang selalu kau jadikan urutan pertama. Semakin hari aku semakin tumbuh. Karena kasih sayangmu yang selalu utuh. Dari sebongkah daging, aku mulai tumbuh menjadi janin yang nakal. Menendang dan bergerak dalam perutmu. Tapi kau tetap saja tersenyum, menjaga aku agar tetap kuat. Agar aku bisa bertahan dan hadir ke bumi.

Pada harinya tiba, kau masih bisa tersenyum. Meski harus menahan sakit untuk memisahkan aku dari dalam rahimmu. Karena sudah waktunya aku hadir ke bumi. Kau menahan perihnya. Kau menahan pedihnya. Dan sekali lagi, masih bisa mendoakan aku agar aku kuat untuk bertahan. Tanpa kau pedulikan kau sedang mempertaruhkaan nyawamu. Kau tak peduli apa yang akan terjadi pada dirimu, yang kau inginkan, aku hadir dengan tangisku yang selalu kau doa-doakan.

Tapi aku bukan anak yang baik untukmu. Aku mulai menyusahkanmu sejak detik pertama lahir ke bumi. Dengan tangis yang membuat repot. Tak lama kemudian, kau akan disibukkan dengan mengurusi aku yang semakin merepotkanmu. Memandikanku. Memberiku makan. Menyusui. Dan begadang untuk menjagaku. Agar aku bisa tidur pulas. Agar aku tak digigit nyamuk. Kau melakukannya dengan sepenuh hati. Tanpa pernah berpikir apa aku akan membalas semua itu kelak.

Aku mulai tumbuh dan terus tumbuh. Cintamu yang utuh membuatku bisa menjadi anak yang memiliki segalanya. Aku bisa berjalan, berlari, bahkan tak jarang aku mulai telat pulang ke rumah. Aku keasyikan bermain dengan dunia yang ku dapat kemudian. Aku kadang melupakanmu, dunia yang menemaniku bahkan sebelum aku menemukan dunia ini.
Saat remaja, aku jatuh cinta pada sosok lain. sosok yang akhirnya membuat hatiku berantakan. sosok yang ternyata tak pernah menguatkan. Dan bodohnya aku malah membiarkan air mata yang sedari dulu kau ajarkan tegar untuk terbuang sia-sia.

Bu, aku rindu pelukan perempuan sepertimu. Pelukan yang selalu menghangatkan. Pelukan tanpa alasan. Pelukan yang membuatku mengerti bahwa aku sosok yang dicintai. Aku merindukan semua hal yang selalu kau hadirkan tanpa bayaran. Kasih yang begitu putih. Sayang yang bisa membuatku melayang. Dan cinta yang nyata.

Kau perempuan yang memungut sedihku karena dicampakkan. Kau perempuan yang menopangku untuk kembali berdiri karena dikhianati. Kau perempuan yang selalu mengajarkan aku tersenyum, saat kenyataan hatiku tak lagi baik untuk menerima kenyataan. Kau selalu mengajarkan aku untuk menjadi yang terbaik, meski yang kupersembahkan padamu tak selalu yang terbaik.

Tulisan ini mungkin tak berarti apa-apa. Cintamu terlalu panjang untuk kutuliskan hanya dengan beberapa paragraf di sini. Aku menuliskan ini, agar aku selalu ingat. Aku memilikimu yang kadang tanpa sengaja terlupakan. Terlalu banyak bahagia darimu, yang kubalas dengan kecewa.

Bu, aku mencintaimu lebih panjang dari tulisan ini. Aku ingin menjadi anak yang kelak bisa membuat bangga melahirkanku. Menjadi anak yang kuat seperti doa yang selalu kau pintakan. Terimakasih atas segalanya, bu, atas cinta yang tak pernah ada taranya.
***


Selasa, 24 November 2015

Cukup Seperti Ini Saja



Tuhan... selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.

Aku tahu Kamu tak pernah sibuk. Aku tahu Kamu selalu mendengar isi hatiku meskipun Kamu tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu, soal Kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.

Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.

Aku sudah tahu, perpisahan yang Kauciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukku. Aku mengerti kalau Kamu sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Tapi... bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?

Nah... kalau yang ini, aku juga sudah tahu. Dia sudah menemukan penggantiku, entah lebih baik atau lebih buruk dariku. Atas alasan apapun, aku harus turut bahagia mendengar berita itu, karena ia tak perlu merayakan kesedihannya seperti yang aku lakukan beberapa hari terakhir ini. Seiring mendapatkan penggantiku, ia tak perlu merasa galau ataupun merasa kehilangan. Sungguh... aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti yang kurasakan, Tuhan. Aku tak pernah tega melihat kecintaanku terluka seperti luka yang belum juga kering di dadaku. Aku hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpaku.

Tolong kali ini jangan tertawa, Tuhan. Aku tentu saja menangis, dadaku sesak ketika tahu semua berlalu begitu cepat. Apalagi ketika dia menemukan penggantiku hanya dalam hitung jam. Aku memang tak habis pikir. Padahal, aku sedang menikmati perasaan bahagia yang meletup pelan-pelan itu. Bukannya ingin berpikiran negatif, tapi ternyata setiap manusia punya topengnya masing-masing. Ia berganti-ganti peran sesukanya. Sementara aku belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Aku hanya melihat segala hal yang ia tunjukkan padaku, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya.
Aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang. Bagaimana hubungannya dengan kekasih barunya. Aku tak terlalu ingin mengurusi hal itu. Aku yakin dia pasti bahagia, karena begitu mudah mendapatkan penggantiku. 

Aku percaya dia sedang dalam titik jatuh cinta setengah mati pada kekasih barunya, dan tidak lagi membutuhkan aku dalam helaan napasnya. Permintaan yang sama seperti kemarin, Tuhan. Jagalah kebahagiaannya untukku. Bahagiakan dia untukku. Senyumnya adalah segalanya yang kuharapkan. Bahkan, aku rela menangis untuknya agar ada lengkungan senyum di bibirnya. Aku ingin lakukan apapun untuknya, tanpa melupakan rasa cintaku padaMu. Aku memang tak menyentuhnya. Tapi... dalam jarak sejauh ini, aku bisa terus memeluknya dalam doa.

Pernah terpikir agar aku bisa terkena amnesia dan melupakan segala sakit yang pernah kurasa. Agar aku tak pernah merasa kehilangan dan tak perlu menangisi sebuah perpisahan. Rasanya hidup tak akan terlalu rumit jika setiap orang mudah melupakan rasa sakit dan hanya mengingat rasa bahagia. Namun... aku tahu hidup tak bisa seperti itu, Tuhan. Harus ada rasa sakit agar kita tahu rasa bahagia. Tapi, bagiku rasa sakit yang terlalu sering bisa membuat seseorang menikmati yang telah terjadi. Itu dalam persepsiku lho, Tuhan. Kalau pendapatMu berbeda juga tak apa-apa.

Aku memang tak perlu meratap, karena sepertinya ia bahagia bersama kekasih barunya. Ia pasti telah menemukan dunia baru yang indah dan menyenangkan. Aku turut senang jika hal itu benar, kembali pada bagian awal, Tuhan. Aku tak pernah ingin dia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.

Kembali pada bagian awal. Aku hanya ingin ia bahagia. Cukup.

Senin, 31 Agustus 2015

Aku (Tidak) Baik-Baik Saja



Kau mungkin akan menemukan sebungkus roti dan susu yg aku berikan padamu setelah usai perangmu untuk memasuki perguruan tinggi karna aku yakin kau begitu tegang setelah mengerjakan walaupun aku tak tau itu membuat sedikit lega atau tidak
Kau mungkin menemukan se-cup jus favoritmu di tanganku atau kuku tanganmu yang telah mengkilat bersih, yah walaupun potonganku tak rapi dan mebuatmu sedikit kesal
Sesampainya dirumah, kau mungkin akan menemukan pesan singkatku yg kukirim untukmu sebagai ucapan terimakasih telah meluangkan waktu untuk bertemu walaupunaku tak tau kau sebahagia aku atau tidak
Kau mungkin akan menemukan pesan-pesan singkatku yang mengingatkanmu untuk tak lupa menyantap makan siangmu karena aku tahu kau terlalu sibuk untuk mengangkat telponku.
Saat pulang, mungkin aku begitu cerewet untuk mengatakan hati hati dijalan jangan pulang malam-malam dan blablabla
Sesampainya di rumah, kau mungkin akan menemukan aku menunggu kabar darimu, sudah sampaikah kamu dirumah?
Kau mungkin pula mengerti aku sering tetidur dengan HP masih ditanganku karna menunggu balasan chat darimu
Kau mungkin akan menemukanku bergegas kerumahku setelah mengetahui bahwa kau jatuh sakit
Kau mungkin menemukanku sibuk menyiapkan sesuatu hal untukmu agar kau senang hingga aku lupa untuk mengabarimu, ya aku menyukai ekspresimu ketika kau terkejut akan sesuatu hal karnaku
Kau mungkin mendengarku mematikan lampu kamar kemudian menggelar sajadahku merasakan lenganku yang memelukmu diam-diam lalu mengatakan, “semoga esok harimu lebih menyenangkan,” saat kau terlelap tidur sebelum mengucapkan "goodnight" kepadaku
Esok lagi, kau akan menemukan aku bersepeda beberapa kilometer,atau menunggumu didepan jalan raya, atau mawarmu, atau sepedaku, atau dasiku, atau pesan-pesan, atau kukumu.
Esok lagi, kau pasti akan menemukanku baik-baik saja. Tersenyum menyambut pesan singkatmu meski kepalaku pening karena aku harus memaksakan diri bangun dari tiduru
Esok lagi, kau pasti akan menemukanku baik-baik saja. Tertawa saat memberikanmu sebungkus roti pada malam hari
Esok lagi, kau pasti akan menemukanku tetap memelukmu, meski di hatiku, aku tahu kau tidak menyayangiku. Tidak pernah menyanyangiku.
Aku baik-baik saja. Aku akan selalu baik-baik saja.
Untukmu.


Rabu, 22 Juli 2015

Kepada Luka Aku Berterimakasih

Ini bukan tentang rindu masa-masa yang pernah berlalu
Ini juga bukan tentang kekecewaan untuk masa-masa yang pernah telewatkan
Ini hanya sapaan dari masa lalu tentang semua yang pernah hadir kemudian pergi
Semua potongan kenangan tentangmu sudah tak tertata pada album yang aku kira sudah lama sekali tertutup
Tapi hari ini entah karna alasan apa tibatiba membuka lembaran itu lagi, dan membongkar ingatan lama
Tentangmu adalah bagian yang dulu aku coba lupakan, meskipun aku tahu ketika aku sedang melakukannya aku justru menghadirkan ingatan itu lagi
Aku pernah gagal, tetapi hari ini semua tentangmu yang pernah aku perjuangkan terasa sangat biasa
Kamu sudah menghilang dari semua ruang yang mungkin aku beri singgahan dulu
Dan waktu yang terus menyibukanku untuk tidak melihat ke arahmu lagi
Sebab kita tahu, kita tidak lagi menginginkan pertemuan
Kini setelah lebih dari ribuan hari berakhir
Aku tahu bahwa aku tidak pernah memaafkanmu sepenuhnya
Karna luka menjadi bagian yang selalu tersisa dan membekas
Jadi hari ini aku sudah kembali bangun dari masalalu
Sudah kembali bangkit dari keterpurukan

Setidaknya bagianmu sudah berhasil ku hapus
Keberadaanmu sudah berhenti aku khawatirkan
Dan tentang rindu sudah jarang hinggap
Jika nanti kita bertemu tanpa sengaja
Aku ingin menunjukkan tentang bagaimana aku lebih baik setelah hari itu
Kepada Luka, aku berterima Kasih telah datang
Kepada luka, aku berterimakasih sudah menggerakkanku keluar dari jalur yg salah
Kepada luka, aku berterimakasih sudah membuatku untuk tidak menunggu lebih lama
Kepada luka, aku berterimakasih
Untuk tidak akan lagi memikirkan tentang kembali bersama
Dan untuk semua hal yang telah banyak berubah,
terima kasih

Kamis, 11 Juni 2015

Mematahkan Hati Sendiri

Meski selalu ada kemungkinan, hati seringkali memaksakan diri untuk bertahan pada sebuah jatuh yang membuat pemiliknya lupa bagaimana cara tersenyum. Sampai saat ini, aku masih ingat beribu-ribu hari yang lalu, patah hati mengubah semua warna menjadi gelap. Menjadi hitam. Legam. Penuh rasa takut, bahkan hanya sekadar berbalas tatapan mata untuk sepersekian detik.

Melihat bagaimana patah hati menyita seluruh kewarasan, bagaimana patah hati merenggut habis keinginan untuk hidup, dan bagaimana patah dapat hati membuat seseorang betah menikmati nestapa yang panjang.

Aku selalu bertanya-tanya mengapa semesta selalu sepihak mempertemukan dan memisahkan? Tak adakah kita memiliki kesempatan untuk menentukan sendiri? Apakah Tuhan seperti anak kecil yang sedang belajar bermain catur? Dan kita, adalah bidak catur yang harus memilih langkah sendiri dan sesekali mengais bahagia serta petunjuk agar selalu baik-baik saja dengan kalimat-kalimat penuh permohonan.

Andai kata patah hati bukan pilihan yang harus dipilih, pada akhirnya itu selalu terjadi tanpa pernah bisa dihindari. Kita harus pasrah ditikam kejamnya kehilangan yang pada awalnya hanya anak-anak harapan yang lugu. Kemudian kita menjahit luka satu per satu dengan air mata sebagai jarumnya, dan ikhlas yang menjadi benangnya. Melukis senyum palsu untuk semua orang di dunia ini di depan cermin sambil berusaha keras agar kelopak mata tidak terjadi hujan badai yang membanjiri pipi. Dan berusaha terlihat tegar dan ceria dengan sisa-sisa tabah dalam tubuh yang ringkih hampir hancur.

Aku telah sadar dan banyak belajar dari waktu yang tak pernah pamrih menuntun hatiku singgah pada hati seseorang. Bahwasanya genggaman tangan bisa terlepas kapan saja. Pelukan erat tak menjadi jaminan bahwa tak ada celah untuk lengan lain yang menunggu kesempatan menggantikan. Bekas bibir dari ciuman-ciuman lembut penuh luruh pengkhayatan yang luhur nyatanya tak bisa menjadi stempel bukti untuk hati dapat selamat dari perpisahan. Tak selalu mampu membuat sepasang hati menepati kesetiaan yang telah terikat oleh janji lisan yang dahulu bersumpah atas nama cinta yang esa.

Oleh sebab itulah, terkadang aku memilih untuk mematahkan hati sendiri tanpa perlu menunggu dipatahkan. Kadang aku memutuskan untuk tidak mengutarakan perasaan pada ia yang kusayangi, dan merelakan senyum bahagianya diciptakan orang lain. Kadang aku menikmati tawanya yang membahana memunggungiku. Kadang aku membodohi rindu dengan berpura-pura telah lupa nama ia yang selalu kusebut dalam doa. Kadang aku hanya membiarkan rasa sayang berlalu begitu saja sampai waktu mengantarkanku pada kesempatan berikutnya.

Atas nama roda kehidupan yang selalu berjalan. Menghilanglah dalam kesunyian, setelah itu belajar untuk menemukan yang ingin menemukanmu. Berteriaklah dengan sangat kencang, agar pedih menemanimu menikmati duka yang lantang. Berdiamlah layaknya sekarat, supaya kau mendengar debar jantung yang hampir mati dan isi hati yang berbisik tak berdaya menagih perihal rasa-rasa yang dibunuh paksa. Patahkanlah hatimu dengan yakin, lalu kau belajar lagi untuk menyambungnya dengan harapan dan doa untuk dirimu sendiri. Nikmatilah getir yang terkecap di seluruh tubuhmu, kemudian tempa ketabahan dengan luka agar kau terlahir menjadi manusia baru yang jauh lebih kuat dan hebat.

Mematahkan hati sendiri adalah bunuh diri yang sempurna.

Barangkali, dengan begitu rasa sayang akan lebih sederhana. Saat berhenti sebelum memulai dan mematahkan hati sendiri menjadi jalan pintas yang mencegahmu berjudi harapan dan menempuh jalan terjal penuh luka yang ditimbulkan oleh harapan dan kekecewaan pada irama yang bersamaan. Tanpa perlu kau membuang waktu untuk patah hati yang tak perlu di setiap titik-titik kehidupan yang memang harus dilalui.
Meski aku tak dapat mengatakan mematahkan hati sendiri adalah langkah yang benar. Aku hanya menanamkan keyakinan pada jalan ini, semoga pada kasih berikutnya Tuhan memberi rasa sayang yang baik, yang mengangkat kesetiaan sebagai penghargaan tertinggi.

Aku percaya, patah hati adalah pemahaman yang tak dapat dibantah bahwa rasa sayang tak selalu berakhir indah, namun percayalah, setelah itu ada kebahagiaan yang menunggu kausambut penuh suka cita.

Sabtu, 14 Februari 2015

mergo kabeh nek seko niat, pasti ono semangat dienggo memperbaiki

akeh seng kudu mandek mergo wes ora betah
ono seng mandek mergo uwes bosen
eneng harang seng mandek mergo ngerti kekurangan yange
gaiss :) setiap hubungan seng digawe loro menungso memang nyat ngono
akeh perbedaan neng njerone, akeh masalah, lan pasti kekurangan
mas paijo seko samudra atlantik pernah ngomong, semisal yangmu ora iso dadi opo seng mbok pingenke. kowe rak perlu mekso mergo nek yangmu sayang karo kowe tenanan dee bakal ngelakoke sg pas nganggo kowe
bengi iki aku nury seng biasane diundang iyik karo yangku, kudu tenanan lilo
lilo nek jebul aku uwes gagal. gagal mbahagiake dee lan gagal ngeyakinke dee nek aku tenanan sayang karo awake
alesane mergo aku :') mergo aku seng jarene kakean polah lan wes akeh nyakiti dee
aku rapopo nek memang aku salah, tapi nyat nyatane aku orak koyok ngono
bola-bali.... aku ngeyakinke dee. nek dee sijisijine tapi nyat memang, pikiran menungso ora iso dipekso karo ati
aku ngeroso ora adil gais :') aku selalu nganggo dee, opo wae seng tak lakoke yo mung gawe dee
pernah, bolan baleni harang dee gawe loro ati, pisan pindo lan bolan baleni, metu bareng yange dee sg mbiyen :) tapi aku mung iso mesem mergo aku yakin dee kesayangaku ora bakal ngkhianati
tapi................
ngalahku seng mbiyen iso ngalahke egoku, malah dadi alesane dee dinggo lungo :') loro banget
de.e ngomong "rakono seng iso diperbaiki,kowe terlalu sering nyakiti,aku rak betah" atiku koyok kesambar petir
aku mikir :') aku mbyine yo mikir ngono
tapi aku percoyo kowe iso berubah. aku ngalah mergo roso sayang iki seng gede nganggo kowe :') sampek kowe pernah ngomong harang atiku digawe seko opo :') tapi......... kuwi malah dadi alesane dee :')
aku usaha nerimo wae :') mergo bener ora kabeh tulus berjalan mulus
pernah kudu tibo bolan baleni tapi tetep gagah nyayangi dee. Hebat :')
pernah kudu diasu2ke wong liyo disek ben iso ndelok dee guyu
pernah jempalik rono rene mung nganggo ktemu dee
pernah kudu ngemis2 karo konco ben diewangi gawe kejutan nganggo dee. indah :')
pernah ditibake.direndah,dielek2 ,mergo pingen nyanding dee tapii........... hehe :')

ono seng pernah ngomong "nek kowe njaluk dee berubah, kowe berarti kudu siap sabar lan ngancani. nek kowe orak iso ngancani berarti kowe nuntut" nyat bener banget dan kuwi seng selama 1 tahun luweh sitik sg tak gowo lan tak cekel.. tapi tetep wae, kuwi dadi alesane dee gawe lungo :')

mergo kabeh nek seko niat, pasti ono semangat dienggo memperbaiki :')
tinggalke, keseriusanmu mung dinggo tontonan
trimo mundur lan ngalah wae. Mbok oyakko wong kono wes lali
wes pancen nasibmu, nandur becik tukule kok dilarani 


dadi gaes.... .. .. .. :')
duduk sepiro roso loromu neng de'e seng gawe kowe lungo
percoyono,pisah duduk berarti wes ora peduli
tapi pisah kuwi seng bakal buktikke sepiro gedene uwong seng iseh berjuang nganggo kowe walaupun wes pisah, seng iseh tetep ngabari lan ngestalking awakmu
pisah yo iso mbuktike awakmu iseh penting opo orak neng uripe de'e
kuncine, ojo pernah mekso :') nek memang nyat de'e rakgelem meneh diperjuangke ojo pernah mekso, ojo pernah njaluk ngene-ngono karo de'e :')
berdo'a wae, mugo-mugo awakdewe entok kebahagiaan :')
dan....
dan kata kata iki seng gawe aku kuat selama iki, tapi tetep wae endinge dee lungo :')
nek kw iseh sayang,sabar,bertahan walaupun sering dilarani,kuwi dudu pekok kok:)
kuwi komitmen. Komitmen gawe de'e berubah luweh apik. Yo awake dwe kudu siap ngancani lan sabar wlaupun sakjane orak kuat


Seorake aku wes ngei sg terbaik nganggo de'e (y)

Senin, 09 Februari 2015

Alesan-Alesan pedot Basi

Bahagia, nduwe yang seng utuh lan nompo opo onone awakdewe lan gelem bareng-bareng nambal kekurangan seng ono. Bahagianya aku wes kiro-kiro sesuwi iki mlaku yang-yangan karo de'e..


Niatku nek wes setahun, pengene ngrayake anniversary karo de'e, ben hubungan luwih menarik, romantis lan bakal isoh eling kapan awakdewe pertama ditemuke mergo roso podo-podo sayange. Indah.
Tapi, aku ramudeng ngopo kok de'e luwih angel dijak ketemu akhir-akhir iki, jarene de'e sih kangen banget karo aku, tapi nek dijak ketemu mesti alesane macem-macem lah... Koyo "yang besok aja ya, aku lagi sibuk ndandani aki motor tossaku yang soak", terus kadang koyo ngene "yang, sory ya batal ketemu. Aku ada acara mancing di samudra atlantik sama keluarga besar aku"

Jane rapopo sih nek alesan mau kuwi tenanan, ora alesan seng di ada-ada, tapi mben dijak ketemu alesane yo ngono-ngono kuwi terus...
Tiba suatu hari, de'e sms aku. Sms seng gawe nggerus atiku...
Ngene iki smse;
"Yang, kita udahan aja ya. Aku mau fokus belajar dulu"
"Loh, yang? Bukannya kamu udah lulus STM ya?"
"Aku disuruh keluargaku nglanjutin kuliah kedokteran di Amrik. Maaf ya, kita cukup sampe disini"

Sebagai wong seng pengen mbahagiake wong seng disayang aku gagal, aku raisoh mempertahanke hubungan seng wes berjalan mau kuwi..
Tapi, sakuwise pedot mau, aku nyoba refreshing mergo kepikiran de'e seng medot aku tiba-tiba.. Neng pikiranku nakok-nakoki, ngopo kok aku isoh dipedot? Ngopo nek de'e pengen fokus belajar ndadak kudu medot aku? Opo Aku ngganggu de'e pas de'e lagi sinau? Ketemu wae mesti dialesi terus? Ngopo??

Pas refreshing mau aku ketemu de'e, de'e seng jarene fokus belajar neng amrik, dan akhire aku mudeng ngopo kok de'e pengen pedot? Yap, fokus belajar... Mencintai wong liyo...
Fellingku selama iki bener, seng jarene kangen tapi raenek niatan dinggo ketemu, ternyata kangene dudu karo aku... Tapi karo wong liyo....

Oke, kuwi mau sepenggal ceritoku dipedot mergo alesan pedot seng menurutku ramutu..
Selain kuwi akeh meneh alesan pedot seng luwih ramutu... Opo wae kuwi? Simak!

1. "Aku pengen fokus belajar dulu"

Koyo ceritoku mau, aku dipedot mergo de'e pengen fokus belajar.. Endinge, seng isoh tak nalar neng pikiranku kuwi; De'e fokus belajar sayang karo wong liyo seng luwih sempurna seko aku...

Hmmm, tapi rabakal to isoh luwih mbahagiake koyo aku? :)) 
Padahal nek pengen fokus belajar sih belajar wae ya? Ramungkin kok, pas kowe sinau, yangmu teko neng omahmu terus nyiram banyu sak ember..
Putus dudu dalan seng tepat, padahal fungsine kuwi ndukung. Ndukung segala hal seng yange lakokke kuwi apik, dinggo masa depane. Mergo yang seng apik kan bakale nyemangati koe pas sinau, ngewaki kowe nggapai masa depan? :))

2. Awakdewe bedo, awakdewe ramungkin mlaku terus.

Alesan pedot nek bedo presepsi kuwi alesan seng paling umum. Padahal seko awal kowe mudeng nek bedo keyakinan, terus ngopo kok lagi sadar nek bedo pas kowe wes mlaku suwe karo de'e? Sengojo? Hehehe... Ben yangmu ngroso bersalah? Ben ngroso mikir "Ojo-ojo nyat selama iki aku salah?" Jahat ya kamu? :)) 
 
3. Kamu terlalu baik buat aku.

Alesan paling basi, sejak mbahku ijek sendalan nganggo batok klopo... Secara nek kowe terlalu apik nggo de'e berarti de'e pengen etuk seng luwih bajingan. Simpele.

Dadi nek de'e ngomong "Maaf ya, kita udahan aja... kamu terlalu baik buat aku" mending dijawab "Oke,.. Bubar yo rapopo, mugo kowe etuk seng luwih bajingan seko aku~ Bye~"

4. Aku gamau nyakitin kamu lagi.

Nek alesan iki dirungok-rungokke malah koyo sumanto tobat...  
Padahal kowe ramudeng wae, nek de'e rapengen nglarani meneh, berarti nyat de'e kuwi wong seng jujur pengen nglarani, tapi sakdurunge nglarani wes pengen tobat dhisek.

Berarti de'e sadar nek nglarani, tapi alangkah apike dalane dudu pedot, tapi berubah dadi seng paling mbahagiake. :))

5. Aku raoleh sahabatku yang-yangan.

Pernah ra direstui sahabetne yangmu? Mergo yangmu raoleh yang-yangan? Pernah, tapi akhire de'e malah mlaku karo seng liyo, mbuh kuwi seng anyar utowo masalalune.

Mungkin wae de'e wes randuwe alesan pedot liyane meneh nganti gowo-gowo sahabte, doake wae nek de'e bakal bahagia karo seng anyar, endinge ra direstui sahabate yange... AMIN!

Cukup postingan tentang alesan basi seng pernah mantanmu omongke neng kowe, nek enek alesan liyane seng luwih basi komen ya! Ojo isen-isen... :)) 

"Awakdewe cedak mergo roso nyaman, lan awakdewe pisah mergo pengkhianatan."
Kuwi kabeh mergo.......

De'e wes ra sayang aku

Kadang, hubungan romantis kuwi seng alay, opo opo couple-an. Aku kerep nemu uwong seng nek yang-yangan couple-an, koyo couple-an klambi, helm, hape, kaos kaki, macem-macemlah... Romantisss..
Terus, kadang couple-an kuwi raselalu romantis. Nek salah siji wong seng mung mengenke couple, tapi pihak sijine rapengen mergo wes couple-an helm karo seng liyo.. Duhhhhh~~
Rasadar, seng selalu gawe awakdewe neng posisi Ditinggal-mergo-alesan-ramutu seng padahal asline nek wes pedot, awakdewe lagi sadar seko polahe seng wes bedo, koyo "Oalah, mbien ngene i mergo... alahhhhh" HAHAHA..
Pernah kan? Kowe etuk alesan seng macem-macem, alesan ramutu, basi, koyo..
"Yang, kita putus aja ya, kamu terlalu antik buat aku~~ BYE!"
"Kayaknya hubungan kita cukup sampai disini ajadeh, aku disantet sama orang.... Yang aku sayangi juga~~~"
"Maaf ya, cukup dulu. Aku mau fokus kuliah.."

Nah, sakdurunge kowe etuk alesan koyo mau kuwi, ono apike kowe kudu mudeng ciri-ciri nek de'e kuwi wes rasayang karo kowe. Mergo kae.

1. SEKO POLAHE
Pada umumnya, seng awale sayang terus tiba-tiba cuek-cuekan. Kuwi adalah kenapa-kenapa yang harus ditanyakan. Kowe mikir neng njero ati "Opo de'e wes rasayang aku ya? " kuwi asline akeh betule.. Tapi kadang logika mbantah kabeh kuwi "Alah, paling de'e cuek i mergo sibuk..."

Sibuk? WHAT? Hehe, orang kalo udah sayang, sesibuk apapun dia, pasti tetep ada waktu buat pengen ngobrol.. Ngobrol mergo kangen, mergo tetep pengen karo kowe.
So, nyat kudu mikir lan goleki ngopo kok de'e isoh berubah koyo ngono? Mergo kadang berubah kuwi faktore pengen pindah, ketempat seng luwih mewah. Padahal nek wes pindah, nyaman wae rapernah. *curhat*

2. AKHIR-AKHIR KEREP PADU
Kadang, hubungan kuwi nyat hambar nek raenek padu pas njalani. Tapi opo sih penyebab padu neng suatu hubungan kuwi?
Coba kowe pas PDKT mbien? Ngentut, ngising neng katok, raimu mblawus, nek ngapel cekeran. Dimasalahke yangmu? Lak ora to?
Terus ngopo lagi dipermasalahke neng tengah-tengah, gawe hubunganmu padu? Yo kuwi, mergo bosen..

 Mergo kadang roso bosen kuwi gawe kowe seolah-olah isoh etuk seng luwih apik seko de'e, seng nyatane kuwi dudu luwih apik, tapi luwih anyar. :))
Yo nek yangmu wes bosen kuwi tanda-tanda wes rasayang kowe, tapi durung tentu bosen kuwi nggawe wong lungo. Enek seng isoh intropeksi nek bosen kuwi mung sekedar roso, seng isoh ilang mergo situasi nyaman, seko polahe hubungan mau kuwi.

3. NGILANG TERUS
Nduwe yang, tapi seneng ngilang-ngilangan? Kuwi mergo nyat wes wegah komunikasi karo kowe. Disebabke mungkin seko roso ilfeel, gilo, ra sayang kowe.

Eh tapi, positif thingking lah, nek yangmu seneng ngilang mungkin nyat lagi sibuk. Sibuk ngayahi seng liyane.
WKWKWKW, Cukuyin mangenaq.

4. NDUWE AKEH ALESAN DINGGO NGEHINDAR SEKO KOWE
"Yang, maaf kita jadi jarang ketemu, aku lagi ada tugas akhir membuat katak yang mati menjadi hidup kembali"
"Aku juga kangen kamu, tapi maaf akhir-akhir ini sibuk banget"
"Duh, Maaf ya yang, aku nanti sore ada seminar membuat bom."

Mungkin, kowe-kowe pernah etuk alesan-alesan ngono kuwi mau, alesan seng ramutu, dinggo nolak ajakan ketemu. Seng jarene kangen banget, tapi niat ketemu ora. Alesan ngene lah, seng ngono lah. Hufttt.
Alesan mau kuwi seng nggawe kowe mikir, ngopo kok ragelem ketemu aku? Mungkin nyat de'e nduwe alesan liyo ngopo kok ragelem ketemu kowe? Mergo wes nduwe seng liyo, liyane kowe.
Dah, putus aja~~ #JombloGolekKonco

Oke, dan this end post.. Nek yangmu wes rasayang kowe, kadang kowe kudu nduwe pilihan, bertahan utowo lungo.
Nek kirane bertahan nggawe kowe loro, kowe kudu lungo ben atimu lego. Nek isoh gawenen de'e sayang kowe meneh, buktike nek kowe cinta tenan karo de'e

tipe tipe wong nyindir

"Wong kok seneng banget ngetwit mben detik... Kurang gawean banget" - Wong nyindir.

Saiki kurang gawean kuwi enek levele, level paling duwur seko kurang gawean kuwi; ngurusi uripe wong liyo.

Iyo, biasane wong nyindir kuwi pinter banget seng jenenge nganggo topeng tapi ramudeng carane nganggo koco.

Salah siji contoh perilaku seko ngurusi uripe wong liyo yo kuwi nyindir, jaman moderen saiki do ameh nyindir kuwi gampang banget, soyo meneh seng nduwe semartpon, utowo leptop seng canggih kae.

Kadang mangkel wae ndelok wong nyindir, rumongso de,e kuwi seng paling bener, seng paling sempurna, padahal menungso kabeh kuwi podo. Podo-podo durung sempurna, kesemprunaan hanya milik Allah - Jarene mbah surti.

Yap awakdewe ora luwih sempurna seko Allah, kowe seng ngomong "wong kok seneng nyindir, mbok wes leren" kuwi asline kowe yo nyindir, nyindir wong seng nyindir, lak luwih menyedihkan to? Padahal kowe wes berusaha (sok) bener..

Urip wong seneng nyindir kuwi saktenane butuh piknik cah. Butuh tenan, coba kowe tuku bigcola, lumayan isoh tekan afrika. isoh nyindir jerapah.

Sadaro kowe kuwi wes gede, wes isoh mbedakke endi seng bener lan salah, Oraperlu dadi seng paling bener, mergo soyo bener awakdewe, soyo salah awakdewe neng matane uwong. Nyindir kuwi ora apik, nek enek wong seng neng matamu kuwi salah rasah sok dibenerke nganggo sindiran, eling nyoba ngoco pisan-pisan, kowe wes perfect durung? wes bener durung? Intropeksi kuwi perlu, perlu banget malah, dinggo ndadekke awakdewe dadi pribadi seng luwih apik.

Nah, aku kali iki bakal mbahas tipe-tipe wong nyindir menurutku.. Woco!



1. Nyindir Nomention
Wong seng koyo ngene iki biasane isoh digoleki neng jejaring sosmed, wani nyindir, tapi ra langsung neng wong, ngarah neng tulisan-tulisan atos seng ditujukke dinggo seng disindir.
Nyindiri seng sesumbar, seng biasane yang-yangan neng sosmed, nyindiri seng senengane nyindir.

2. Nyindir Langsung
seng ngene iki malah seng biasane bahaya, medeni, mergo wani langsung frontal neng raine seng disindir. hehehe..

Nek ngadepi wong ngene iki kowe kudu tetek, masalahe de,e wes tetek sek nek de,e kuwi wong seng paling bener. :)

3. Nyindir Gebetan (Ngode) 
Nyindir iki jane yo mlebu neng point pertama, nomention, tapi ditujukke karo wong seng ditresnoni, upoyone ben isoh peka, ndang mudeng nek seng nydinir kuwi pengen banget daden utowo gandeng karo seng ditresnani.

Ono sih seng ngode neng sosial media nonton trus tikete siji tok trus difoto ditumpuki tulisan "nonton lagi sendirian, kapan sih sama kamunya :(" 



selamat datang di Blog baruku

Selamat datang diblog baruku

terimakasih sudah mau datang walau sebentar :)